=====>> DPP PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA <<=====

Minggu, 06 Maret 2011

SEJARAH PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA


Pemuda Demokrat Indonesia didirikan pada tanggal 31 Mei 1947 di Solo oleh tokoh-tokoh yang berjiwa nasionalis dengan semangat kebangsaan yaitu H.M Isnani, Maridi Daukusumo, Slamet Joyowijaya, Suyatso dan Subagiorekso, dengan berasaskan Sosio-Nasional Demokrasi bersifat terbuka anti kapitalisme, imperialisme, kolonialisme dan feodalisme.
Hasil kongres XII Pemuda Demokrat Indonesia di Bogor, Jawa Barat memutuskan landasan Idiil Pemuda Demokrat Indonesia adalah Pancasila 1 Juni 1945 dan asaz perjuangan Marhaenisme ajaran Bung Karno. Struktur organisasi Pemuda Demokrat Indonesia dari 1947 sampai dengan sekarang terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Pimpinan Anak Cabang (PAC) , Ranting dan Anggota.




KONDISI PERKEMBANGAN PEMUDA DEMOKRAT TAHUN 1947-1963
Pada Kongres Partai Nasional Indonesia (PNI) ke-X tahun 1963 di Purwokerto, Jawa Tengah dalam rekomendasinya menghendaki adanya kejelasan hubungan antara ormas-ormas asas dengan Partai Nasional Indonesia maka didalam Kongres Pemuda Demokrat Indonesia Ke-IX tahun 1963 di Solo, Jawa Tengah memutuskan bahwa Pemuda Demokrat Indonesia menjadi :
1.      Merubah nama PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA menjadi GERAKAN PEMUDA MARHAENIS dan berasaskan marhaenisme
2.      Merubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi disesuaikan dengan AD/ART PNI.
Dalam kurun waktu 1947 sampai dengan 1963 terdapat dilaksanakan Sembilan (9) kali kongres, suatu prestasi yang baik sekaligus sebagai bukti eksistensi Pemuda Demokrat Indonesia. Penggemblengan kader baik di tingkat Pusat dan Daerah, walaupun tersendat tetap dilaksanakan sebagi upaya untuk mempersiapkan kepemimpinan organisasi serta menjaga kelangsungan hidup organisasi, dan peranannya dalam eksternal organisasi dititikberatkan pada partisipasi Pemuda Demokrat Indonesia dalam pertahanan Negara untuk mempertahankan dan mengamankan Republik Indonesia dari agresi Belanda dan gangguan kaum separatis dan kelompok-kelompok yang tidak ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri dengan kokoh.

KONDISI DAN PERKEMBANGAN PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA TAHUN 1966-1982
Kondisi dan perkembangan Pemuda Demokrat Indonesia pada awal era orde baru tidak terlepas dari kondisi PNI yang sedang mengalami konflik internal yang makin memuncak dengan terbentuknya DPP PNI oleh para tokoh partai yang terkena pemecatan pada tahun 1964 dan terkenal dengan nama DPP PNI OSA-USEP, Oleh karena Osa Maliki sebagi Ketua Umum dan Usep Ranuwijaja sebagai Sekjen DPP PNI.
Penguasa militer pada awal orde baru telah berusaha menghancurkan PNI dan ormas-ormasnya sebagai kekuatan yang mendukung kepemimpinan Ir.Soekarno, Presiden RI yang sah pada waktu itu. Segala cara ditempuh oleh rezim orde baru baik dengan menyulut pertentangan intern partai agar PNI rontok dari dalam, maupun dengan mengadakan terror mental, politik kepada Pimpinan PNI dan ormas-ormasnya baik ditingkat Pusat/Daerah/Cabang/Anak Cabang sehingga diharapkan menimbulkan ketakutan dan menurunkan mental warga PNI dan ormas-oramas PNI sehingga mau mengikuti kemauan rezim orde baru.
Dalam kondisi yang demikian, Pimpinan PNI dan ormas-ormasnya yang telah digembleng mental dan fisik tetap melakukan perlawanan baik secara tertutup maupun terang-terangan. Tidak sedikit kader dan aktifis partai dan ormas PNI yang harus mendekam di penjara tanpa alasan yang jelas, naun semua itu tdak menyurutkan pimpinan kader dan aktifis partai atau ormas untuk tetap melaksanakan tugas-tugas partai dan ormas. Menghadapi medan yang demikian, praktis Pemuda Demokrat Indonesia tidak dapat melaksanakan kegiatannya, karena komunikasi dengan Daerah maupun Cabang lumpuh dan masing-masing pimpinan pergerakan baik di Pusat/Daerah/Cabang disibukan menghadapi tekanan fisik dan mentalyang cukup berat, sehingga pelaksanaan konsolidasi di Daerah-Daerah tidak dapat berjalan seperti yang direncanakan sebab banyak penguasa daerah sangat kaku dalam menterjemahkan kebijakan dari Pemerintah Pusat dengan alasan takut disalahkan oleh Pemerintah Pusat, sehingga proses konsolidasi masih saja mengalami hambatan dan memerlukan kesabaran dan waktu yang cukup lama. Sampai dengan berakhirnya kepemimpinan DPP PNI hasil Kongres Bandung belum seluruhnya daerah dapat terkonsolidisir karena tidak diijinkan oleh penguasa daerah, seperti di Aceh.
Dalam proses pembentukan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sebagai wadah ekponen organisasi Pemuda dan Mahasiswa DPP Pemuda Demokrat yang diwakili oleh Sdr. Naran Hadisardjono dan Eddy Sukirman dengan penandatanganan “Deklarasi Pembentukan KNPI” tanggal 23 Juli 1973 dan selanjutnya menjadi Pimpinan Pusat KNPI 1973-1985. Dengan terbentuknya KNPI dan wakil Pemuda Demokrat berada di Pimpinan Pusat, maka upaya konsolidasi dan pembentukan kembali DPD/DPC di seluruh Indonesia dapat dilaksanakan dengan bantuan dari pihak KNPI, karena pada periode 1874-1978 disemua DPD/DPC yang ada wakil dari Pemuda Demokrat Indonesia duduk dalam kepengurusan KNPI dan hal ini sangat membantu dalam konsolidasi.

KONDISI DAN PERKEMBANGAN PEMUDA DEMOKRAT INDONESIA TAHUN 1982-SEKARANG
Pada Mukernas tanggal 27 Agustus 1982 Gerakan Pemuda Marhaenis dikembalikan seperti semula yaitu Pemuda Demokrat Indonesia yang disingkat PEMUDA DEMOKRAT .
Setelah Kongres XII Pemuda Demokrat di Magelang Pada Desember 1990 terpilih Yana Dewata sebagai Ketua Umum dan Sekertaris Jenderal Kelly R. kegiatan Pemuda Demokrat tidak dapat melaksanakan Kongres pada tahun 1994 dan cenderung terjadi kefakuman di tingkat DPP.
Pada Oktober 2001 dalam sidang Badan Pekerja Kongres (BPK) sebagai forum tertinggi antar dua kongres menetapkan sebagai pelaksana tugas eksekutif Dewan Pimmpinan Pusat Pemuda Demokrat yang dipimpin oleh H. Fachruddin, berhasil megkonsolidasi kembali Pemuda Demokrat dengan 26 DPD dan 212 DPC. Pelaksana tugas eksekutif DPP Pemuda Demokrat bersama Panitia Kongres ke XII berhasil melaksanakan kongres pada tanggal 31 Mei s/d 3 Juni 2002, berhasil memilih H. Fachruddin sebagai Ketua Umum.
Didalam perjalanannya DPP Pemuda Demokrat yang dinahkodai oleh H. Fachruddin melaksanakan konsolidasi dengan melakukan kegiatan Rakernas tiga kali yang diikuti oleh seluruh DPD dan juga melakukan tiga kali Kaderisisi Ideologi Marhaenisme yang diikuti oleh PDP dan DPC. Jumlah cabang yang telah terbentuk diseluruh Indonesia sebanyak 385 cabang.
Didalam kepemimpinan H. Fachruddin berhasil melaksanakan kongres ke XIII pada 10 s/d 14 November 2007, di Bogor Jawa barat dan peserta secara aklamasi memilih H. Fachruddin sebagai Ketua Umum dan Ir. Endro S. Yahman, M.DS, sebagai Sekretaris Jenderal. Didalam konsolidasi organisasi duo sekawan berhasil mengembangkan 33 DPD dan 417 DPC. 

1 komentar:

  1. bung
    bisa dapat informasi lebih lanjut mengenai pemuda demokrat ini
    soalnya saya lagi menulis skripsi tentang marhaenisme. Dan pemuda demokrat indonesia menjadi salah satu bagian dari isi skripsi saya bung

    BalasHapus